MORSE #Day3

Hari Ketiga: Sabtu, 10 Januari 2018

Aku terbangun dikarenakan suara daun yang gugur jatuh di atas tenda dapur kami. Malam itu suasananya heniiiiiiingggggg sekali. Aku sedikit takut mengingat momen maghrib sebelumnya. Terpaksa aku ndusel - ndusel si Membo guna memastikan dia terbangun juga agar aku bisa melirik jam tanganku. Huh, ku kira masih jam 1 ternyata sudah jam 3. Aku langsung bangkit dan kembali membangunkan anak - anakku.

Mereka pagi itu secara otomatis bangun dan segera mandi. Mungkin badan mereka sudah terlalu lengket dikarenakan penuhnya jadwal hari Jumat kemarin.

Aku begitu bangun sudah mentasbihkan diri untuk tidak boleh diganggu dikarenakan aku sudah mulai mengedit video. Urusan masak dan lain - lain terserah mereka mau digimanain. Aku mulai memasang handsfree di telingaku dan mulai 'bekerja'.

Jadwal lomba hari ini untuk penggalang adalah: Karnaval, Penjelajahan, Permainan Tradisional (Menombak) dan Kuliner. Sebelumnya ku bilang sama adek - adek putri, yang ikut penjelajahan nggak usah ikut karnaval, nggak tahan nanti. Tapi mereka ngambek, semuanya bilang 'Tahaaannn buuuuuuu' trus aku ya, 'Oke terserah, jangan ngeluh kalo capek'. 

Ku berhentikan dulu aktivitas mengeditku  guna mengurusi anak - anakku yang ikut karnaval. Untuk penggalang tema karnavalnya adalah 'Kostum Sebelum dan Sesudah Merdeka'. Fyi nih ya panitia, beberapa hari sebelum hari H Morse ini pesan watsapku rame perihal kostum apa yang mau dipakai oleh anak - anak. Banyak dari mereka yang galau mau pakai apa, terutama untuk putrinya. Aku sampai googling, lalu screenshot, lalu ku buat story banyak tentang karnaval. Ketika kami berlatih Musikalisasi Puisi di lab, kami memutuskan untuk mengikuti kostum yang ada di skrinsut ini:
1
Jadi diskrinsut itu kami sepakat, yang pake baju hansip Kikis, yang sakit Heri, yang sarung - sarungan Sulaiman sama Ade. Gerobaknya itu, kami ganti jadi tandu. Kemudian yang jadi tentara seperti di bawah ini ada beberapa cowok dan cewek.
2
Trus yang lainnya ada yang pakai seragam kesehatan, dan kebaya. Semua orang ini dandannya di tenda putri, kami semua ketawa - ketawa ketika melihat masing - masing dari mereka mengenakan kostum pilihan mereka, apalagi Heri yang dandannya macam habis di tembak Belanda, kepalanya bocor disana sini, darah dimana - mana, hahahaha.

Lalu setelahnya kami berjalan ke tenda putra, respon orang - orang gokil cuy, pagi itu bumper ruame buanget dikarenakan ada acara lomba mewarnai tingkat TK, jadi lapangan utama itu ruame sesak oleh para orangtua. Kami jalan semua mata tertuju kepada kami, eh salah, kepada Heri, semua sibuk foto - foto. Keren la....

Setelah mengatur posisi di tenda putra, yel - yel sebentar, kami pun masuk ke lapangan.....beuh.....cekrak cekrek sana sini oi....
 
 
 
 
Hahahaha, gitulah kostum anak - anakku, totalitas tanpa malu - malu. Jurinya juga sudah bilang 'hanya gudep kami yang sesuai dengan tema'. Eaaa.

Mereka pergi karnaval, aku melanjutkan misi untuk mengedit kembali. Download beberapa intro, download instrumen musik, lagu dan lain - lain. Yang tersisa ditenda hanya aku, Fitria dan Nadila, jadi editan pertamaku ketika ku beritahu ke mereka ekspresi mereka kayak nggak suka gitu tapi ngakunya mereka 'bagussss' ketika kutanya 'gimana ?' aaahh tau la aku kalo itu bohong. Trus aku pusing la lagu apa la yang cocok untuk jadi backsongnya, searching searching searching akhirnya aku teringat video pelepasan zaman orang Fery dulu yang direkam Kak Yutant. Hmmmmm, jadilah aku mendownload lagu pramuka yang judulnya 'Alam Bebas'. Ketika usai memotong video demi video lalu kutunjukkan lagi hasilnya ke orang yang sama, baru mereka berekspresi 'Ha, bagusan ini buk' Kampret -_-

Lomba video kreatif dikumpul hari itu juga (hari Sabtu) batasnya jam 4 sore. Durasi 5 menit, temanya menceritakan suasana perkemahan MORSE. Gitulah. Jadi aku sedikit memberi warna ke videoku dengan menambahkan kesan dan pesan untuk Kemsa Morse ini, yah, hitung - hitung ngambil hati dewan juri :)

Sekitar jam 11.30 wib anak - anak karnaval sudah pulang, mereka langsung istirahat, dan lomba berikutnya adalah permainan tradisional. Aku, Leno berserta yang lain langsung menuju MES tempat lomba diadakan. Lomba ini adalah lomba yang paling absurd, aku nggak tau apa faedahnya lomba ini dibuat -_-

Setelah pulang melihat lomba menombak, aku pergi ke tenda putra untuk memastikan siapa - siapa saja yang ikut penjelajahan. Trus aku juga ngasih tau ke mereka video yang ku buat, responnya datar sih, tapi aku nggak ada waktu lagi buat mengedit dikarenakan batereku sudah lowbat. Sehabis dari tenda putra aku langsung menjumpai panitia bagian video kreatif, sudah selesai copy paste dari handphoneku ke laptop panitia, akupun pulang ke tenda untuk siap -siap dzuhur.

Usai dzuhur pengumuman datang lagi, kali ini siap - siap Penjelajahan dan Kuliner. Aku ngurusin anak - anak Penjelajahan, Kuliner mereka ngurus diri masing - masing, maaf ya :(

Kemudian setelah Penjelajahan di lepas, aku gabung bareng anak - anak kuliner. Putra Putri mereka deketan, bagus sih jadi saling kerja sama. Aku duduk - duduk setengah jam liatin anak Kuliner, tiba - tiba Yana dan Jay datang memberitahu bahwasannya yang piket tidak mau masak nasi dikarenakan dandangnya dipakai anak kuliner. Mau tak biarin ya nggak mungkin, aku kasihan sama yang Penjelajahan. Jadi ku tinggalkan kuliner, aku balik ke tenda. Sebelum balik ke tenda aku sempat beli indomie, telur dan tahu untuk dimasak bareng ikan sarden. Logistik kami sudah menipis. Beginilah kalau satuan terpisah. Uang makan sedikit. 

Datang - datang ke tenda aku langsung merepet perihal beras yang ku liat masih nangkring di wajan. Tidak ada usaha bagi yang piket untuk ngambil dandang di tenda putra. Merepet panjang la, malas aku ngetiknya. Usai merepet aku langsung wudhu untuk sholat Ashar di tenda, pas masih sholat ternyata yang piket banting - banting dandang, disitu aku kayak yang menghela nafas sangat panjangggggggg. Istighfar istighfar.

Usai sholat ternyata anakku 81 nelpon dan katanya sudah di bumper, mereka mau main ke tenda. Sementara aku abis sholat mau langsung mandi, siap - siap untuk api unggun. Jadi ketika mereka datang aku tidak menjamu, aku langsung 'yaudah kalian datang ibuk kasih kerjaan ya, bantuin kakak2-nya piket' mereka langsung mau, tapi entah dibantu entah enggak kemarin itu, hmmm.

Aku dan Elpi pergi ke rumah saudara Ade untuk menumpang mandi (lagi). Ada kali kami satu jam disitu. Setelahnya balik lagi ke tenda, ternyata yang piket tidak memasak sesuai perintahku, mereka hanya nyambel, ya ampun rasanya mau ngamuk betul lah. Trus ku suruh la orang Elpi untuk memasak indomienya. Lupa saya bilangnya kalau dari dulu itu anak Penjelajahan selalu spesial perihal makan, aaaarrgghhhhhhhhh.

Trus sore itu panitia mengumumkan siapa yang mau jadi petugas api unggun silakan mendaftar. Aku langsung desak Elpi untuk mendaftar, tetapi Elpi nggak berani, yaudah aku lari - lari sama dia ke tribun. Alhamdulillah kebagian petugas Dasa Darma.

Matahari sudah turun, langit sudah gelap, terdengar dari kejauhan ada cewek -cewek dengan suara cempreng sedang yel - yel dengan semangat. Ternyata oh ternyata, anak - anak Spendukara baru pulang. Padahal NPP 05 lo, jam segitu pulangnya. Gimana NPP akhir ???? Karena pos terakhir Penjelajahan ada di tenda kami, jadi mereka putra dan putrinya diperbolehkan berganti pakaian, karena ketika penjelajahan seragam yang mereka pakai itu baju lapangan, celana SNI, dan jilbab pramuka, jadi boleh ditukar dengan baju biasa. Tetapi mengingat hari sudah maghrib, kegiatan berendem di kolam dibatalkan.
Saat masih rapi
Saat jilbabnya sudah warna warni
Tapi tetap semangat
Nah, karena ini waktunya sudah maghrib, dan disitu ada Pak Mugi, jadi mereka ku tinggal sholat jamaah ke mesjid. Usai sholat begitu aku nyampe tenda ternyata terjadi drama untuk yang kesekian kalinya, aku pulang - pulang menemukan anak - anak putrinya berantam perkara MAKAN MAU TAMBO. Astaghfirullah. Jadi ceritanya anak - anak yang abis penjelajahan itu mau nambah makannya, tetapi nggak dikasih pinru putrinya, trus ada yang paling cerewet melawan si pinru, wah berantem orang itu, ngeri. Gilak gilak. MAKAN AJA BERANTEM ITU KEKMANA COBA ? Baru kali ini kemah banyak kali dramanya. Ku cuekin aja males ngurusnya, tau aku sifat dua orang yang lagi berantem ini, sama - sama keras, ku diamin aja mereka, aku ganti seragam pramuka di tenda trus aku balik lagi ke lapangan futsal siap - siap sholat Isya. Itu kalau hal - hal sepele gitu bisa berantem, itu aku merasa gagaaaaaallll kali. Tapi ya gimana, yang satu pas ku tanyain diam aja malah nangis misek - misek meluk kawannya, yang satu masih mempertahankan alasannya kenapa dia melarang tambo. Terserah kalian lah.

Usai sholat Isya semuanya di briefing Pak Mugi di lapangan utama. Sebelum upacara Api Unggun, ada lomba Stand Up dulu untuk tingkat Penegak, jadi kami rame - rame ngumpul nonton itu. Alih - alih nonton stand up aku malah main handphone. Sekitar pukul 21.00 wib semua peserta diwajibkan ke lapangan tempat api unggun akan dilaksanakan. Aku bareng anak - anakku bergandengan tangan satu sama lain. Api unggun terakhir mereka bersamaku sebelum mereka pergi meninggalkanku.
hmmmm
Usai api unggun kami sempat foto bersama,
Api Unggun terakhir
Malam itu aku capek sangat. Capek fisik, capek hati. Tapi aku sedih juga. Ini adalah api unggun terakhir sebelum api unggun kemah pelepasan mereka. Melihat pengalaman kakak - kakak kelas mereka yang sudah beda gudep, perubahan - perubahan yang terjadi, rasanya nggak rela kalau besok - besok mereka semua jauh dari aku. Nggak rela kalau besok - besok kami tidak satu tim lagi, kalau besok - besok jumpa nggak mau negur, atau hanya memberi senyum, nggak rela. Walau saya suka marah - marah, walau kalian menganggap saya gimana, walau kadang saya sangat geram lihat tingkah kalian, tetapi sesungguhnya saya sayang, tapi saya nggak bisa menunjukkan rasa sayang itu dengan cara ngomong berdua, intens, meluk, layaknya seorang ibu yang lembut hatinya. Maafin saya kalau belum bisa jadi pembina yang baik untuk kalian semua.

Usai berfoto ini, saya pulang ke tenda sendiri. Adik - adik masih ada yang menikmati malam terakhirnya dengan makan di warung, foto - foto dan lain sebagainya. Saya pulang karena saya capek plus menyimpan rasa sedih sendiri. Kalian tahu kan ketika kalian sampai tenda saya sudah tidur duluan ? Itu sebenernya saya nggak tidur, saya galau, sebentar lagi saya akan ditinggalkan untuk yang kedua kali ;(

*bersambung

2 comments:

Baktiar77 said...

Numpang mampir kaka pembina.. salam Pramuka.. :D

Indah Ikalaraii said...

Salam !

Terima kasih sudah mampir, kak :)

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.