MORSE #Day2

Hari kedua: Jumat, 09 Februari 2018.

Pukul 02.00 wib aku terbangun. Cahaya dari hape panitia yang sedang sweeping tenda - tenda menyilaukan mataku. Aku bangkit dari tidur langsung didatangi panitia dan mereka bertanya 'Kok bangun kak ? Sakit ?' 'Silau' jawabku. Lalu mereka berlalu sembari menyuruhku tidur kembali.

Pukul 03.00 wib aku sudah berdiri dan membuka tenda anak - anak. Ku ambil stok untuk alat bantu membangunkan mereka. Suaraku pastilah berisik karena ini masih tengah malam. Jam segini masih sepiiiiiii sekali karena masih enak - enaknya tidur. Bagi kami, jam segini sudah wajib beraktivitas, tujuannya hanya satu: kami bangun untuk menjadi orang pertama yang menguasai kamar mandi umum. 

Aku memandori anak - anak yang piket umum. Ada yang jam segitu sudah mengangkat air, meracik bumbu, memotong sayur, stand by depan kompor memastikan nasi matang. Pemandangan yang sangat khas untuk gudep kami. Waktu shubuh tiba, kami ramai - ramai sholat berjamaah di lapangan futsal. Anak - anak yang sudah mandi wajib memakai seragam lapangan, celana pramuka untuk ikut briefing sebelum aktivitas dimulai.

Pukul 05.30 wib Spendukara heboh sendiri di lapangan. Dimulai dari senam pemanasan, pendinginan, sampai dengan yel - yel. Saya yang awalnya leyeh - leyeh di tenda aja sampai tergoda untuk mengabadikan hebohnya mereka ke story WA.

Pukul 06.00 wib kami adalah satu - satunya tenda yang sudah sarapan, hahaha. Ya gimana enggak, startnya jam 3 pagi cuy, wkwk. Selesai makan beres - beres sekitaran tenda lalu bersiap senam bareng peserta lainnya.

Hari ini adalah hari yang sangat hectic. Padat cuy jadwalnya.
Lomba yang dimainkan hari ini adalah: Pionering Putri, LKBB Pa/Pi, Koloni Tongkat Pa/Pi, Hasta Karya Pa/Pi, LCTP, lalu malamnya Musikalisasi Puisi. 

Pagi usai mereka senam, aku pergi menumpang mandi ke rumah saudara Ade. Sebelum mandi aku berpesan untuk mereka yang lomba hari ini berganti pakaian pramuka lengkap. Jadi usai mandi, anak - anak sudah siap tempur memakai seragam kebanggaan. Lomba pertama yaitu Pionering Putri. Ohiya, drama di tenda dimulai saat yang piket malah yang padat jadwalnya hari ini. Aku meminta mereka untuk berpandai - pandai menyiasatinya.

Tim Pionering Putri Spendukara
Kami melihat tim pionering kami bekerja, tidak ada berantem, enak liatnya. Kami melihat bagaimana juri mengomentari, alhamdulillah semuanya aman - aman saja. Setelah dinilai, hasil pionering boleh di bawa pulang ke tenda untuk dilepas. Tetapi alih - alih dilepas, kenapa nggak dijadikan pajangan saja di depan tenda, dan jangan lupa untuk berfoto...
Pionering Tiang Bendera 3 kaki menggunakan 9 stok
Beginilah resiko you punya pembina masih muda :P
Lalu setelah itu kami melihat anak putranya latihan LKBB di gembleng Pak Mugi......
Bergaya di depan penderitaan orang lain :D
Setelah di gembleng gini, kami lalu merapatkan barisan mendekat ke lapangan untuk lomba LKBB.  Tidak menunggu lama, NPP kami langsung dipanggil, aku pun siap - siap merekam. Minus salah, keren sih rasaku. Sukses lah LKBB terakhir mereka.

Setelah LKBB, kami istirahat, laki - lakinya sebagian main ke tenda putri, maklum, posisi tenda kami pas tempat lokasi outbond, jadi banyak pemandangan, banyak yang mau dilihat. Banyak bebek - bebek lagi. Sementara posisi tenda mereka, sejauh mata memandang hanya pohon, pohon, dan pohon. Tetapi siang itu anak laki - lakinya becandanya kelewatan. Awalnya biasa aja sih, ketawa - ketawa receh gitu, tapi pas Noval dan Kikis datang buat menjemput jeregen air minum, disitulah mereka lupa mereka sedang ada dimana. Sumpah itu ngeselin kali sih becandanya, bahaya, tapi apa mau dikata sudah terlanjur, aku cuma bisa ikutan ketawa. #lah -_-

Usai ketawa - ketawa, kami melihat Pak Mugi melatih LKBB Putri. Ya ampun muka anak - anak putrinya ampun la ya, merenguuuuuuuutttttt semuanya. Seragamnya sudah bagus tapi wajahnya kusut :(

Setelah beberapa kali latihan, tiba - tiba panggilan Pinru terdengar, ternyata 15 menit lagi lomba Hasta Karya Penggalang dimulai. Jadi latihan LKBB bubar, karena pemainnya ada yang ikut Hasta Karya. 15 menit yang diberi panitia untuk persiapan bahan disuruh Pak Mugi digunakan untuk tim Hasta Karya Putri Spendukara untuk belajar dulu sama orang Kikis. Tetapi yang namanya bocah, sampai di tenda mereka malah berantem dikarenakan saling menuduh bambu hasta karya ada ditangan siapa. Ya ampuuuunnn gila la melihat Elpi dan Ayu otot - ototan. Tanpa merasa bersalah tiba - tiba si Jay datang, trus dengan santainya bilang 'samaku bambunya' disitu aku nggeremeng pokoknya. Peralatan orang ini nggak mungkin lah aku lagi yang ngurus, kan udah besar, udah di-TERAP-kan lagi, jadi emang sengaja dibiarin, ternyata belum mandiri juga. Karena keterbatasan waktu, mereka tidak jadi latihan, tetapi langsung main. Dan ini hasilnya....

Hasta Karya Putra
Hasta Karya Putri
Dari kedua gambar di atas, kita semua tahu, persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan.

Setelah lomba Hasta Karya selesai, kami siap - siap makan siang lalu yang putra sholat Jumat. Sembari menunggu Putra selesai Jumat kamipun leyeh - leyeh di tenda menunggu waktu kami tiba untuk sholat dzuhur. Usai dzuhur Pak Mugi melatih LKBB Putri (lagi), sedangkan aku melatih Koloni Tongkat Putra. Koloni Tongkat ini tidak semua gudep turun, banyak gudep yang tidak mengikuti lomba ini. Dikarenakan banyak yang absen, jadi kami cepat dipanggil untuk tampil. Alhamduillah sukses.

Lalu setelah Koloni semuanya pada merapat ke lapangan lomba LKBB Putri. Siap - siap NPP 05 dipanggil. Semua dari kami pada menonton. Hasilnya bagus, tetapi tidak memuaskan. Itu dikarenakan apa ??????????? Ya adik - adik, silakan di jawab sendiri ya...........
LKBB Putri Spendukara
Usai lomba LKBB Putri, semuanya pada nangis, aku jadi dejavu ke Compas 2. Huhuhu, drama lagi deh. Disini Pak Mugi memberi wejangan yang menurutku nusuk banget, kurang lebih intinya gini 'Ini kemah terakhir kalian, tolong semuanya hatinya diberikan untuk lomba ini. Buang dulu sifat egoisnya, buang dulu urusan pribadinya, kasih yang terbaik untuk kemah terakhir kalian'. Aku yang nggak lomba aja nangis dengarnya, apalagi mereka yang lomba. Setelah yang putri lomba LKBB, mereka langsung siap - siap Koloni. Sementara Kikis, Lestari, May mereka juga siap - siap lomba LCTP.

Koloni kukasih waktu sekali saja untuk berlatih, lalu istirahat, dan kemudian lanjut untuk tampil. Ya Allah alhamdulillah sukses, dantonnya kece, nggak ada salah, peluitnya juga mau diajak kerja sama, trus semuanya beneran ngasih hatinya untuk lomba ini, mengingat dari awal aku yang sampe erorr mikirin koloni ini setelah anak - anakku tampil rasanya seneeeeeeeeeeennnng banget, videonya segera diaplud ke yutub, gaesss. 

Setelah semuanya tampil, ku persilakan mereka untuk sholat Ashar berterima kasih kepada Tuhan atas kelancaran saat lomba. Setelahnya kami makan bersama. Nah, ketika lagi leyeh - leyeh menunggu maghrib, tiba - tiba anak LCTP pulang. Lalu mereka sok - sok masang muka asem. Lestari bertanya kepadaku 'Buk, kira - kira kami masuk final nggak buk ?' trus ku jawab dengan ekspresi yang pasti tidak disangka orang itu, ku jawab dengan menarik kaki Lestari agar dekat samaku posisi duduknya, trus dia kaget gitu, 'MASUK FINAL KALIAN KAN?????' tanyaku lebay 'Wi ibuk ini awak masih nanya lo buk, kira - kira kami masuk enggak ?' jawab Lestari masih kaget 'Alaaaahhhh akting kalian, ibuk udah pengalaman, dulu di Kelopak orang Kak Devi juga gitu sok - sok melas bilang nggak masuk final tapi nyatanya masuk, masuk kalian kan ? Kekmana kekmana soalnya ?' trus Lestari dan May nyerah akhirnya orang itu cerita pengalaman lomba LCTP mereka barusan, laluuuuuuuuu mereka memberitahu kalau merekalah nilai tertinggi setelah diperiksa oleh dewan juri, huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa rasanya pengen meluuuuuuuukkkkkkk, tapi belum mandiiiiiiiiii, hahahahaahahaha, seneng banget :D Okey LCTP masuk final, walau belum tahu juara berapa, setidaknya PASTI bawa pulang piala LCTP, akhirnyaaaaaaa.

Dan disinilah terjadi drama untuk yang kesekian kalinya. Jadi ada anankku yang tidur, tapi tidak bisa dibanguni. Gini, badannya kaku gaesssss :( aku udah feeling, ini anak 'kena'. Itu posisi kami tahunya sudah mendekati maghrib lo. Aku langsung berspekulasi penyebab anakku kaku:
1. Karena hari pertama ada yang ngikis pohon pakai parang
2. Karena becandaan tadi siang oleh anak putranya yang melewati batas

Udalah fix, kami ditegur.
Usai sholat maghrib kami langsung mencari pembina putra untuk memberi tahu keadaan teman kami ini. Serangkaian proses kami jalani, kuotaku juga habis buat streaming rukyah, alhamdulillah dia sadarkan diri tanpa teriak - teriak. Ya Allah terima kasiiiiiiiiiiihhhhhhh. Itu pelajaran buat kami semua. Mereka baru kali ini 'ditegur' seperti ini makanya kadang masih suka - sukanya bersikap.

Usai kejadian itu, kami meninggalkan tenda untuk siap - siap melihat penampilan musikalisasi puisi. Hebohhhhhh semua saat mereka tampil, puaassss karena berhasil membuat penonton merinding. Ada kesalahan sedikit tapi bagiku mereka sempurna. Beberapa dari mereka saat usai tampil ada yang lesu, nangis, tetapi setelah melihat lawan - lawannya lebih parah trus semangat mereka Up lagi. Untuk mensiasati anak puisi nggak galau, semuanya ku ajak untuk menonton final LCTP. Pengalih perhatian.
Tim Musikalisasi Puisi Spendukara

Kami menyaksikan dari babak pertama hingga akhir, dari skor 25 sampai skor 825. Tepuk tangan untuk menyemangati perwakilan dari gudep kami tak henti - henti kami berikan. Teriakan demi teriakan selalu kami keluarkan agar mereka yang lomba semangat. Alhamdulillah lagi ya Allah, mereka akhirnya berhasil meraih JUARA 1 LCTP PENGGALANG. Rasanya mau nangis. Terakhir aku melihat anakku lomba LCTP yaitu saat Final LCTP Compas 1 2016, rasanya banggaaaaaa ketika melihat anak - anak kita lomba adu tangkas dihadapan peserta - peserta yang pintar lainnya. Terima kasih buat Lestari, May, dan Kikis yang berhasil membayar hutang LCTP karena sebelumnya mereka gagal di Compas 2. Keluar dari ruangan saking bahagianya aku, mereka langsung ku traktir es krim, aku juga langsung mengabari para alumni bahwa adik - adiknya Juara 1 LCTP via grup wa, lalu tak lupa akupun buat story betapa bahagianya aku malam itu. Terima kasih anakkuuuuuuuu :*

Suasana Final LCTP Penggalang
Juara Satuuuuuuuuuuuu
Setelahnya, Heri mengeluh lapar samaku, akupun mengantar dia ke tenda Putri guna menyelamatkan cacing yang ada diperutnya, lalu aku ditinggal dia di dapur sendiri. Anak - anak yang lain masih pada main di lapangan utama. Usai aku update story blablabla, akupun mengirim pesan lewat grup WA Pramuka Spendukara...
DUNIA INI BISA DIJALANKAN MELALUI WA GRUP, GAES !!
Setelah pesan di wa grup terkirim, satu per satu bocah - bocahku pulang ke tenda. Zaman digital seperti ini tidak capek nyari keliling manusia - manusia buat disuruh pulang ya gaes, kirim pesan di grup, maka selesai perkara. Ku tunggu sampai mereka lengkap semuanya, ada yang ke kamar mandi dulu, ada yang ketemu saudaranya dulu, ada yang ini, ada yang itu, setelah lengkap,setelah semuanya masuk tenda, baru akupun mulai tidur. Hari ini kegiatan penuh, adik - adik kecapekan jadi langsung tidur, tidak ada lagi haha hihi seperti malam pertama.

*bersambung

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.