....

kenapa pagi ini saya semangat sekali buat ngeblog ?
sampai dalam waktu kurang lebih dua jam saya sudah tiga kali posting.
banyak sekali idel liar di kepala yang memang harus di abadikan di sini, hehehe

jadi gini, entah kenapa tiba2 teringat twit raditya dika, yang ini :

nge-twit saat rame2nya penonton CinBro

nge-twit saat proyek baru mungkin

dan kedua twit diatas adalah twit yang kena kali untuk proposal saya.
kenapa jadi ke proposal ??
hmmmm, kalau udah sempro nanti ku jelasin ya, ha ha ha

..

Andrea Hirata di buku dwilogi padang bulan pernah bilang "pertemuan dengan seseorang mengandung rahasia Tuhan. Maka, pertemuan sesungguhnya adalah nasib. Orang tak hanya bertemu begitu saja, pasti ada sesuatu di balik itu".
trus di buku Edensor dia juga pernah bilang "Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan".

Kutipan itu entah kenapa kepengin sekali saya taruh di blog ini.
Umur saya sudah 20 tahun, dimana selama menjalani kehidupan ini (ecieee, bahasanyaaa :p) saya sudah banyak bertemu dengan orang2 baru dalam hidup saya. Baik itu sekarang yang jadi teman akrab di kampus, teman satu kamar kos, pacar, bahkan dosen pembimbing.
Setiap saya bertemu orang baru, saya pasti mikirnya, ini nasib. yah, sesimpel itu.

Akhir - akhir ini saya sering bolak balik ke kantor dinas tata ruang dan tata bangunan kota medan guna untuk meminta peta penggunaan lahan eksisting. anehnya, saya sulit sekali bertemu abang itu. walaupun rumah kos saya jauh dari kantor ini dan artinya saya harus buang2 bensin kesana dengan hasil nihil, tapi saya menikmatinya. saya berfikir, Tuhan baik sekali saya dibolehin lalu lalang ke ruang kerja masa depan. Seolah - olah bolak balik nya saya itu adalah konspirasi alam yang mengharuskan saya untuk bertatap muka dengan pegawai disitu, mungkin biar mereka 'tanda' kali ya dengan saya, atau pemikiran optimis saya bilang 'biar besok kalau aku kerja disini, mereka bilang "oh, ini kan mahasiswa yang bolak balik untuk riset kemaren itu kan?" ' hahaha, bermodal prinsip kutipan diatas untuk hal2 seperti itu saya ambil positivnya aja, saya kesana kan atas izin Tuhan, saya bolak balik juga atas izin-Nya, jadi kenapa saya harus mengeluh ? nikmati aja, siapa tau emang nasib saya se-profesi dengan mereka (aminnnn), seperti kutipan dari Padang Bulan "Orang tak hanya bertemu begitu saja, pasti ada sesuatu di balik itu" :"")

absurd

tadi malam saya mimpi. yah, mimpi ini begitu penting sampai saya harus menuliskannya disini.
di mimpi itu saya sedang berada diruangan, berdiri disamping kursi dan sedang menunggu komentar dari dosen pembimbing tentang revisian proposal saya. dan di depan meja ibu itu telah duduk dua teman saya yang akan merevisi hasil seminar mereka. dan dialog yang saya ingat di mimpi adalah :

temen saya : "udah ndah, langsung minta acc aja terus"
saya : "hah, tergantung ibu masih ada yang salah atau engga"
temen saya : "acc aja bu si indah langsung, biar cepat" <-- doping saya di atur dia
doping saya : "saya acc sekarang pun si indah belum bisa maju minggu ini, saya kan mau pergi"

yah, cuma itu dialog yang saya ingat. gila, sampe kebawa mimpi cuy perkara di ACCepted atau enggak.
tapi kok ya, saya merasa ga papa, merasa ga perlu terburu2 meminta doping segera meng-acc proposal saya. saya malah menikmati setiap coretan dan penjelasannya. he he he

huft

apanya yang going the extra mile ? males2-an gini

apanya yang mau riset ? daritadi takut sama panas

apanya yang mau maju ? selalu menunda - nunda pekerjaan

apanya yang akan beruntung ? gak ada usaha mati2-an

huufthhh

hari ini

Tadi siang saya menyerahkan revisian untuk yang ketiga kalinya kepada dosen pembimbing skripsi saya. kalau hari senin kemarin dia agak galak alhamdulillah hari ini dia sangat baik. Gak langsung diperiksa sih, saya belum tahu besok revisiannya apalagi, tapi saya yakin latar belakang pasti masih kurang, saya ngebacanya aja masih kurang srek. Agenda hari ini dengan dia itu membuat instrumen penelitian, dimana salah satu teknik analisa data saya adalah wawancara, jadi saya minta bantu bagaimana menyusun pertanyaan yang baik dan benar serta efektif untuk permasalahan ruang terbuka hijau. Tidak langsung selesai pertanyaannya, saya disuruh ngerjain sendiri dulu, beliau hanya mengajari saya bagaimana menyusun sebuah pertanyaan untuk wawancara. Beliau memberikan konsep dengan menjabarkan variabel penelitian.

Setelah diskusi saya langsung pulang ke kos dan langsung mengerjakan instrumen, kemudian ada yang teriak2 dari luar rumah, saya sudah merasa pasti abang2 tiki, dan feeling saya benar, hehehe akhirnya buku Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi yang sudah saya pre order akhir April kemaren sampai juga.

thank you Gramedia.com
saya sangat senaaaaaaaaaanggggg sekali sewaktu menerima bukunya yang ternyata ada hadiah berupa buku catatan yang covernya R1M juga, saya berfikir, selamat datang teman curhat baru :")

tanda tangannya kecil sekali :"(
Trus, biar merasa keren saya keluarin semua koleksi buku karangan Ahmad Fuadi saya, wuihhhh, berasa jadi orang beruntung punya buku 'mantra' ajaib ini.

alhamdulillah

Saya baca langsung R1M tapi belum sampai tamat, masih sampai halaman 106 dan saya menemukan semangat baru dari halaman2 tersebut, yah seenggaknya buat pengerjaan proposal penelitian saya ini laaah.

Ada beberapa paragraf dalam masing2 bab yang membuat saya memberikan jeda untuk kegiatan saya dengan maksud berfikir sejenak.

Bab I: "Senyumku terbit begitu menatap dinding kamarku. Di sana terpampang coretan - coretan impian gilaku di atas sebuah peta dunia. Satu coretan besar dengan spidol merah berbunyi: "Aku ingin ke Amerika". Tanganku lalu merogoh ransel. Secarik tiket Royal Jordanian itu aku tarik keluar. Di dalam kolom passenger tercetak mantap namaku untuk jalur Montreal-Amman-Jakarta. Alhamdulillah, man jadda wajada kembali mujarab. Apa yang aku impikan akhirnya selalu tercapai. 
Setelah membaca kalimat itu saya langsung lihat dinding kamar saya, ada foto empat musim di situ (Spring, Summer, Autumn, dan Winter) serta ada tanda panah yang mengarah ke post-it yang bertuliskan nama negara yang sangat ingin saya tinggali BELANDA, dalam hati saya Man Jadda Wajada.


Bab II:  "Enaknya kamu Lif, bisa jalan-jalan ke Kanada gratis. Beruntung banget,: celetuk Memet. Tentulah aku beruntung. Seandainya dia tahu dan merasakan bagaimana aku mengorbankan kenikmatan-kenikmatan sesaat untuk bisa sampai "beruntung". Berapa ratus malam sepi yang aku habiskan sampai dini hari untuk mengasah kemampuanku, belajar, membaca, menulis, dan berlatih tanpa henti. Melebihkan usaha di atas rata-rata orang lain agar aku bisa meningkatkan harkat diriku". Saya tutup bukunya sebentar lalu merenung, selama ini saya malah mengorbankan proposal saya untuk kenikmatan2 sesaat, mirissssssss ya Allah :"(

BAB III: "Jadi pegawai negeri itu jelas dan pasti, di masa tua pun akan aman karena mendapatkan pensiun," terang amak. Aku hanya menggeleng. Ingatanku kembali ke pesan Kiai Rais, "Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang. Banyak profesi di luar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesama. Lalu kalau kalian nanti sudah bekerja jangan puas jadi pegawai selamanya, tapi punyailah pegawai". 
Kalau di bagian ini saya setuju, tujuan saya selesai kuliah bukan mau mengejar PNS sih. 

BAB V: Aku ingat pesan Kiai Rais, "Berusahalah untuk mencapai sesuatu yang luar biasa dalam hidup kalian setiap tiga sampai lima tahun. Konsistenlah selama itu, maka insya Allah akan ada terobosan prestasi yang tercapai." Jika aku lihat Randai, maka dia sudah melakukan konsistensi paling tidak enam tahun sampai sekarang. Kuliah teknik penerbangan selama lima tahun dan dia langsung bekerja di industri penerbangan. Dia fokus, dia tekun, dia konsisten di bidangnya. Tidak heran kalau dia punya terobosan dalam hidupnya. Aku menghitung-hitung apa bidang keilmuan yang aku tekuni dengan intensitas tinggi selama liam tahun terakhir? Aku harus jujur: tidak ada. Semua serba tanggung. Memang tidak ada sama sekali bidang keilmuan yang aku dalami dengan konsisten. Tapi, aku mencoba menghibur diri, paling tidak di bidang non pelajaran, ada satu bidang yang tidak pernah putus kugeluti selama delapan tahun terakhir hidupku. Aku konsisten mengasah kemampuan menulis.
Bagaimana dengan saya ???????? saya juga harus jujur, belum ada satu pun bidang yang saya tekuni dengan intensitas yang tinggi, bagaimana mau membuat terobosan ? -____-

BAB VI: "Kiai Rais pernah bilang, jangan takut pada manusia. Dunia itu rata, di atas langit, di bawah tanah. Semua kita sama. Kenapa takut?"
Siapapun dosen ahli atau dosen seminar saya nanti, insyaallah saya gak takut menghadapinya. Kalau memang dapat yang killer, semoga hati dan perasaan saya tahan banting.

BAB VIII: "Apapun tulisannya, jangan lupa riset dulu. Riset itu hukumnya fardhu 'ain. Wajib. Kalau kalian sudah menguasai latar belakang yang akan diwawancara, maka kalian akan mudah memahami kepribadiannya. Pertanyaan harus berotot, strategis, dan mencerahkan. Riset-riset-riset," kata Mas Aji mengingatkan kami di rapat mingguan". 
Andrea Hirata juga pernah bilang, untuk pembuatan novel dia terbiasa melakukan riset dulu, sementara menulis itu hanya butuh waktu dua atau tiga minggu saja. Yang artinya, dalam menulis apapun yang terpenting adalah riset dulu, kita harus benar2 tahu apa yang hendak kita tulis, begitu juga dalam penyelesaian proposal, hmmmmm, sebelum maju seminar, ada baiknya saya harus riset dulu daerah penelitian saya. Do'ain ya. hehehe

.

source

setiap bangun pagi saya deg2 kan lihat kalender, waktu terasa cepat sekali berlalu.

apa kabar proposal penelitian saya ? 
teman2 satu per satu sudah seminar, saya kapan ?
sekarang sudah tanggal 21 Mei, dari awal bulan saya niatkan saya akan maju seminar akhir bulan ini. apakah bisa ? 
sebenernya gak ada yang gak bisa, tapi......

hari ini revisi ketiga saya, masih banyak kesalahan disana sini, padahal niat dari awal, proposal saya tanpa revisi :)

saya semakin kesini semakin deg2 kan, rasa2nya saya kok gak memahami tulisan saya sendiri.
apa saya kurang ikhlas ngerjainnya ? kayaknya enggak.
apa ada hal lain yg dipikirin ? hmmm, sedikit sih

Edensor

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.

Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa - rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika - liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan - kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga - duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat - tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang - orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun - gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!


                                                                                                     -Andrea Hirata-

curhat malam ini

aku kurang jeli atau aku yang kurang usaha dalam misi pencarian buku referensiiii ?????

kemaren sewaktu mau acc judul aku berpedoman sama bukunya pak Fandelli "Perhutanan Kota". buku itu ku dapat dari temanku yang sama2 ngambil judul tentang Ruang Terbuka Hijau. entah, gak tau kenapa, di kota medan ini banyak tersebar gramedia, dan gramed pusat itu ada di jl. gajahmada, tapi kemaren kesitu nyari buku tentang ruang terbuka hijau enggak adaaaaaa. sampai aku bela2 in daftar jadi member di perpus usu demi dapet minimal fotokopian aja tentang apa yang ku cari, dan hasilnya juga NIHIL (padahal usu ada jurusan kehutan loh), tapi ya gak tau juga sih ya kalo buku yang ku cari itu adanya di perpus fakultas, aku kemaren nyarinya di perpus kampus. sadar kok kemaren aku nyari nya di rak kehutanan.

trus, temanku yang sama2 ngambil judul RTH juga kekurangan referensi dari buku. aku nanya "pasca usu kan ada jurusan pwk, boleh masuk gak ?" dia bilang "percuma nda, gak ada juga, yang banyak disitu thesis, disertasi".

sampai akhirnya aku baca buku pedoman 'penulisan skripsi jurusan pendidikan geografi', pada hal. 37 ditulis "acuan bacaan ada yang bersifat sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku teks, ensiklopedia, dan semacamnya. dan sumber acuan khusus, yaitu laporan - laporan hasil penelitian, jurnal2 penelitian, skripsi, thesis, disertasi, dan semacamnya. semakin banyak mendasarkan kepada sumber acuan khusus akan semakin baik". dari situ aku juga ngerasa 'gapapa' kalo kitab dalam skripsiku nanti disertasi orang.

Dan, malam ini, aku gak tahu Allah punya rencana apa sama ku. dari hari minggu kemarin, dari hari semangat2 nya aku ngerjain proposal, aku udah berdoa sama Allah untuk bisa tembus seminar di minggu ketiga bulan ini.
udah ku selesaikan proposal yang rencananya besok akan revisi perdana. tapiiiiiii, gara2 aku stuck di definisi operasional (bab iii), aku iseng gugling dengan memasukkan kata kunci 'kebutuhan ruang terbuka hijau adalah?' dan muncul lah sesuatu yang SANGAT TIDAK SOPAN, oh my God, jungkir balik aku kesana kemari hanya untuk dapatkan buku yang berbau tentang Ruang Terbuka Hijau. dan malam ini, malam dimana besok aku mau revisi, disitulah dia muncul. kimbek.


kamu kok gitu sama aku, sayang ? :'(

dan sampe sekarang aku masih membodoh - bodohkan diriku sendiri. dari kemaren kenapa gak kepikiran nyari buku onlineeeeeeeee T__T
dan berawal dari buku hijau itu, aku semakin semangat menelusuri harta karun yang lain, dan bertemu lah aku dengan tobuk graha ilmu. olala, ternyata buku yang kucari2 ada di toko buku dia semuaaaaa :'''''((((

dengan ini saya batal revisi besok


dan sedihnya buku RTH itu mungkin mengalami revisi atau apa, yang pasti dia lagi kosong. tapi senangnya ada buku pengganti dengan nama penulis yang sama dan baru terbit April 2013, ya Allah, semoga buku itu udah ada di gramedia kota medan. amin.




kalo dipikir2, inilah tantangannya nyari judul skripsi yang baru sedikit di teliti oleh alumni. kekurangan referensi.
mungkin kalo posisiku ada di pulau jawa aku gak sebingung ini. rata2 jurnal RTH yang ku temukan di internet itu berasal dari IPB. sampe kemaren aku kepikiran minta cariin buku di bogor sama adek yang kuliah disana.
setiap kota pasti ada jual buku bekas, nah, di medan itu ada yang namanya 'titi gantung' disitulah para mahasiswa berseliweran nyari buku keperluannya masing2. tapi sialnya dari empat buku yang ku cari, satu pun mereka gak punya. dari ujung ke ujung nanya 'ada bukunya hadi sabari yunus, bang? judulnya struktur ruang kota' dari kios satu sampe kios terakhir jawabannya GAK ADA.

sampe2 aku curhat sama salah satu penjual, 'kok bisa gak ada bang? jadi anak arsitek usu, anak kehutanan usu itu beli bukunya dimana? masak buku gramed semua, apa iya dosennya order buku ke jawa?' abang itu bilang 'bisa jadi dek, kadang orang itu cuma pake fotokopian, jadi gak bisa di jual'.

jadi proposal yang udah ku siapin itu sumbernya ada dari buku dosen, makalah seminar nasional, skripsi kakak stambuk, disertasi, dan jurnal dari internet. dan menurutku agak kurang srek kalo gak punya buku asli tentang RTH. jadi, berhubung aku udah nemuin 'oasis' untuk skripsiku, aku memutuskan untuk pending revisi. aku nunggu buku itu nyampe di kos, biar teorinya lebih mantap :)

fyi, jurusan pendidikan geografi di sumut itu cuma ada di unimed, jadi ya wajar aja susyah syekali nyari referensi.
selamat malam.

*minta maaf yang sebesar2nya buat nama2 instansi yang gak di sensor

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.